Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Cinta, Rindu dan Benci Untuk Pak Axel

Sejatinya Pak Axel ini lumayan menarik untuk ukuran pria dewasa nan matang. Wajahnya tampan, kulitnya putih dan rambutnya sering terlihat rapih yang bak seperti tentara.   Terus posturnya juga jangkung dan dalam berpakaian pun sering terlihat rapih dan necis. Hanya kekurangan dia menurutku adalah badannya kurang berisi. Tapi nggak kelihatan kurus juga sih. Dan hal lain yang kusuka dari Pak Axel ini adalah orangnya cuek dan humoris. Meskipun begitu dia juga orangnya baperan (untuk yang ini aku tahunya belakangan). Meskipun dirinya mempunyai banyak hal yang positif, namun tak secuil pun aku merasakan "hasrat" padanya. Aku cuma beranggapan dia itu orang baik dan aku senang bergaul dengannya. Akan tetapi semua itu berubah ketika pada suatu malam aku main ke rumahnya, karena mau ada keperluan. Saat itu ntah kenapa aku menyukai tampilannya, yang baru saja potong rambut dan kumisnya baru dicukur rapih nan bersih. Suerr! Pada saat itu aku langsung bergairah lihat tampilan wajahnya it...

Perubahan Itu Telah Membuatku Jatuh Cinta Padanya

Saya punya tetangga namanya Pak Daeng. Usianya jauh di atas saya dan dia sudah berkeluarga. Orangnya agak pendek, kulitnya putih namun badannya lumayan berisi. Terus di atas bibirnya ada kumis tipis yang selalu menghiasi penampilannya. Kami sudah bertetangga lama dan secara komunikasi kami cukup akrab. Bahkan terkadang sering ngobrol dalam beberapa kesempatan. Meskipun saya menganggap dia ini orang baik, tapi Pak Daeng ini biasa-biasa saja di mata dan hati saya. Jelasnya, dia ini bukan termasuk pria yang menarik bagi saya. Akan tetapi perasaan saya itu berubah, tatkala dia mengubah penampilan wajahnya menjadi sering klimis alias tanpa kumis. Suerr! Tiba-tiba saya langsung suka dengan sosoknya Pak Daeng ini. Bukan hanya sekedar suka. Tapi belakangan malah jadi jatuh cinta dan tergila-gila padanya. Asli! Penampilan baru bagian atas bibirnya itu, bikin saya bergairah jika melihatnya.   Apalagi badannya juga cukup berisi dan rambutnya pun sering terlihat rapi, yang seperti ala-ala tent...

Seandainya Aku Bisa Menjelma Jadi Anaknya

Sejatinya walau aku sedang tak berkhayal dengannya, aku selalu senang jika sudah melihat sosoknya. Apalagi jika main ke rumahnya. Ya dialah Bang Maman, sosok yang pernah kuceritakan sebelumnya di thread ini . Kebetulan aku memang sering main ke rumahnya buat mengajar les private anak bungsunya, yang masih berusia 5 tahun. Jujur aku tuh senang banget bisa menerima tugas ini. Sebab bukan saja aku bisa membagikan ilmuku kepada anaknya. Namun lebih dari itu, aku juga bisa sekaligus menyaksikan sosok bapaknya yang kusukai dan kugila-gilai sejak lama. Banyak moment yang kusukai saat aku menjalankan tugas ini. Tentunya dalam hal ini tentang Bang Maman. Sebab aku sering banget melihat dia dalam keadaan yang benar-benar kuinginkan. Seperti misalnya saat dia sedang setengah telanjang, ketika mau mandi atau sehabis mandi. Atau pernah juga lihat dia sedang cukuran bulu kumisnya. Jujur moment-moment itu membuatku jadi bergairah sama dirinya. Dan tentu saja tak lama setelah itu, aku jadi ingin berkh...

Tetanggaku, Idolaku

Ntah kenapa dari dulu aku suka pria yang berkumis dan sudah berumur. Apalagi kalau kebetulan badannya agak gemuk nan berisi. Pun yang terjadi dengan pria ini yang kebetulan tinggalnya di depan rumahku (dia ngontrak di sana). Aku tidak tahu namanya dan aku juga tidak pernah saling mengenalnya, walau cuma sekedar saling tegur sapa. Meski begitu kami kalau kebetulan bertemu atau berpapasan di jalan, dia selalu tersenyum kecil di hadapanku. Sungguh! Senyumannya itu semakin membuatku tergila-gila padanya. Dan sudah pasti selanjutnya dia jadi langganan sahabat fantasiku dalam beberapa waktu. Tentu alasan yang membuat aku jatuh cinta padanya tiada bukan dan tiada lain adalah karena pesona kumisnya. Meski tidak terlalu tebal, tapi lumayan menggoda menurutku. Asli! Dulu bawaannya kalau lihat dia tuh inginnya selalu langsung berkhayal tentangnya. Dan tentu aku berkhayal kalau seandainya aku jadi isterinya.   Dalam awang-awangku; dia pasti selalu mencium keningku, kedua pipiku atau malah bibi...

Makin Tua, Makin Menggoda

  Wajahmu memang sudah terlihat tua nan kusam. Namun sejatinya kamu masih selalu memikat hatiku. Jika aku dulu terpikat sama kumis tebalmu. Maka sekarang aku tergila-gila sama wajah klimismu, serta bentuk tubuhmu yang semakin buncit nan seksi. Apalagi jika kamu baru saja potong rambut. Duh hati ini serasa ingin terus melihatmu tanpa bosan-bosan. Kadang sesekali aku berkhayal; andai aku jadi pendampingmu, maka akan kupeluk erat tubuhmu dan lalu kuusap-usap perutmu dengan tangan dan pipiku. Tak lupa aku pun akan menciumi bibirmu dan lalu kulumat dengan sepuas hatiku. Tentu moment yang paling kutunggu adalah saat aku menjilati bagian atas bibirmu yang klimis itu. Suerr! Bagian itulah yang sesungguhnya membuatku selalu bergairah jika melihat sosoknya. Apalagi kalau baru habis cukuran (bulu kumisnya). Beuh, benar-benar menggoda. Aku bahkan sering mengkhayal; andai saja aku jadi isterinya, maka aku akan sering membantunya pada saat dia cukuran itu. Karena jujur, moment dia cukuran itu ju...

Ketika Pak RT Diam-diam Telah Mencuri Perhatianku

Alkisah pada suatu hari, saya hendak menuju pulang ke rumah pasca main dari kampung tetangga. Ketika itu sitkonnya tengah hujan rintik-rintik. Dan karena sitkonnya demikian, maka saya pun kemudian berteduh di salah satu rumah terdekat. Pada saat itu secara tak sengaja saya melihat Pak Sauri sedang berteduh juga karena dia juga sedang dalam kondisi yang sama (ntah waktu itu dia habis dari mana). Pak Sauri ini adalah ketua RT setempat dan saya mengenalnya. Pun dia juga kenal saya meski kami sama-sama tidak terlalu akrab. Biasanya kami kalau ketemu saling tegur sapa. Pun yang kami lakukan pada saat itu. Tapi biasanya  setelah itu kami tak pernah mengobrol banyak tanpa ada kesan apapun. Akan tetapi ntah kenapa pertemuan saya dengan Pak Sauri hari itu membuahkan perasaan yang aneh pada saya. Ya tiba-tiba saja saya merasa terpesona dengan wajah dan tubuhnya yang sedang kebasahan itu. Terutama sekali lihat kumisnya yang padahal agak sudah beruban. Asli waktu itu lihat dia sesekali mengusa...

Dia Yang Masih Memikat Hatiku, Meski Sudah Tua nan Renta

Badannya yang telah rapuh dimakan usia, membuatnya jadi terlihat kurus kering. Apalagi katanya beberapa waktu yang lalu, dia sempat kena penyakit serius yang membuatnya tak bisa berjalan. Asli! Perubahan tubuh dan sosoknya sangat jauh sekali dengan penampilan dia di era 1990-an. Jika dulu tampak gagah dan berwibawa dengan kumis tebal yang menjadi ciri khasnya, maka kali ini dia hanya seorang lelaki yang bertubuh kurus kering dan seperti kekurangan gizi. Hanya satu yang tak berubah darinya dari dulu sampai sekarang; kumisnya masih tetap terpelihara dan masih cukup tebal, meski warnanya sudah memutih. Sepertinya dia memang tak pernah memangkasnya sama sekali dan tetap dibiarkan begitu saja dari dulu. Tapi gara-gara lihat dia yang masih setia dengan kumisnya itu, saya jadi teringat kembali ke tahun 1990-an, yang mana dia ini adalah sahabat fantasi saya di era itu. Jujur! Saya waktu itu sangat tergila-gila dengan kumisnya. Bahkan saking ngefansnya saya sama dia, saya sampai tak pernah bosa...

Ternyata Aku Masih Suka Kepadanya

Ntah ada angin apa yang membuat aku suka padanya dulu. Padahal dia cuma seorang tukang gorengan yang mangkal di jalan raya. Suerr! Aku saking sukanya dulu, terkadang dia sering jadi sahabat fantasiku dalam beberapa saat. Dan jujur, aku selalu menikmatinya waktu itu. Padahal aku tidak tahu namanya dan apalagi mengenalnya secara akrab. Selanjutnya waktu, tahun dan masa pun berlalu. Dalam pada itu, aku sempat melupakannya dan bahkan pernah tak menjumpainya di tempat biasa dia mangkal. Akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir, aku kembali sering bertemu dengannya dengan profesi yang masih sama seperti dulu. Hanya memang sekarang tempat mangkalnya agak berbeda. Tadinya aku fikir dia tak bakal membuatku menarik lagi. Namun ternyata perubahan yang ada pada sosoknya sekarang, membuatku kembali "bergairah" sebagaimana dulu. Ya ternyata diam-diam aku masih menyukainya. Namun tentu kali ini alasannya berbeda dengan yang dulu. Jika dulu aku sangat tertarik dengan kumisnya yang tipis, ma...

Please! Buka Dong Maskermu Pakdhe

Dari sejak awal kemunculannya orang ini ke publik, gw sudah langsung jatuh hati kepadanya. Tentu alasannya kalau bukan karena kumisnya yang tebal nan rapi. Ntah gw merasa suka aja sama model kumisnya dan membuat gw seketika langsung mengkhayal tentangnya. Bahkan gw juga langsung menyimpan foto-fotonya dia di HP, yang gw dapatkan di internet. Asli! Kumisnya ini bikin gw deg-deg ser dan tentu saja bikin betah untuk dipandang. Dan pastinya nggak pernah bosan meski ditatap berlama-lama Dan sejak gw tahu tentang dia dan kemudian gw menyukainya, selanjutnya dia jadi sahabat fantasi gw. Meski nggak setiap saat atau setiap waktu, tapi setiap gw lihat dia perasaan gw nggak pernah move on. Bahkan sampai dengan detik ini. Akan tetapi semenjak dia sudah tak menjadi pejabat publik lagi, membuat gw jarang melihat sosoknya dia. Itu dikarenakan dia jadi jarang show off lagi di berbagai media (termasuk di media sosial miliknya). Padahal sebelumnya gw selalu pantengin terus setiap perkembangan berita da...

Kangen (Seperti Dulu)

  Kapan aku bisa menatapmu lagi dari dekat? Kapan aku bisa melihat raut mukamu lagi dari dekat? Ah tapi sayang! Semenjak kamu tak lagi mau belajar mengaji denganku, aku jadi tak pernah bisa merasakan moment-moment itu lagi. ***** Memang sekarang aku masih bisa melihatmu dan masih bisa menyaksikan sosokmu dari jarak pandang mataku. Namun kadang aku merasa tak puas dan aku merasa ingin seperti dulu lagi, yang bisa memandangmu dari dekat. Meski tak setiap hari, tapi aku tetap merasa senang karena aku selalu punya kesempatan untuk saling face to face denganmu. ***** Bang! Sesungguhnya aku kangen ngajar ngaji kamu lagi. Soalnya biar aku selalu puas memandangmu dari jarak dekat mataku. Kapan bang kita kaya dulu lagi? Soalnya kalau nggak begitu, aku jadi tak bisa memandang wajahmu yang klimis nan menggoda hatiku.