Perubahan Itu Telah Membuatku Jatuh Cinta Padanya
Saya punya tetangga namanya Pak Daeng. Usianya jauh di atas saya dan dia sudah berkeluarga.
Orangnya agak pendek, kulitnya putih namun badannya lumayan berisi. Terus di atas bibirnya ada kumis tipis yang selalu menghiasi penampilannya.
Kami sudah bertetangga lama dan secara komunikasi kami cukup akrab. Bahkan terkadang sering ngobrol dalam beberapa kesempatan.
Meskipun saya menganggap dia ini orang baik, tapi Pak Daeng ini biasa-biasa saja di mata dan hati saya. Jelasnya, dia ini bukan termasuk pria yang menarik bagi saya.
Akan tetapi perasaan saya itu berubah, tatkala dia mengubah penampilan wajahnya menjadi sering klimis alias tanpa kumis. Suerr! Tiba-tiba saya langsung suka dengan sosoknya Pak Daeng ini.
Bukan hanya sekedar suka. Tapi belakangan malah jadi jatuh cinta dan tergila-gila padanya. Asli! Penampilan baru bagian atas bibirnya itu, bikin saya bergairah jika melihatnya.
Apalagi badannya juga cukup berisi dan rambutnya pun sering terlihat rapi, yang seperti ala-ala tentara gitu. So itu membuat dia jadi tambah menarik nan menggoda hati saya.
Selanjutnya Pak Daeng ini sering saya jadikan teman fantasi saya dalam beberapa waktu dan kesempatan. Soalnya perasaan saya kadang sudah tak bisa ditahan lagi terhadapnya.
Perasaan saya sama Pak Daeng ini bahkan melebihi apa yang saya duga. Karena saya bukan cuma suka sama sosoknya saja. Tapi semua hal yang berbau Pak Daeng ini pun pasti saya suka, termasuk hal yang "negatifnya" sekalipun.
Contoh misalnya ketika dia bersin pun saya suka. Bahkan ketika dia buang ingus sekalipun, saya tetap suka.
Bahkan jujur, moment dia bersin itulah yang kadang membuatku sering bergairah terhadapnya. Jangankan melihatnya, mendengar suara bersinnya saja (tanpa melihat orangnya) saya tetap suka.
Kebetulan dia ini sering kena alergi flu. Jadi dia itu cukup sering bersin-bersin dimana pun dan kapanpun.
Tapi gara-gara sering itu, saya juga jadi sering bergairah kepadanya. Dan ujung dari perasaan ini adalah saya jadi makin tergila-gila sama Pak Daeng.
Suerr deh! Dulu kalau lihat atau dengar Pak Daeng bersin, ingin rasanya saya berada di dekatnya. Selanjutnya saya bantu bersihkan kotoran yang keluar dari hidungnya.
Bukan itu saja. Saya pun rela jika disuruh mengeluarkan kotoran yang masih menempel di lubang hidungnya. Bahkan jika tak bisa dikeluarkan juga, saya rela menyedot paksa dengan bantuan mulut saya sampai benar-benar keluar.
Duh ngebayangin yang terakhir itu, saya kemudian membayangkan jika setelah itu saya cumbu bibirnya dan kemudian saya jilati bagian atasnya yang klimis itu.
Setelah itu dia kemudian terangsang dan ujung-ujungnya jadi ngajak bercinta. Tapi sebelum kami melakukannya, terlebih dahulu dia cumbu tubuh saya dengan bibirnya sampai dia merasa puas.
Sumpah! Betapa enaknya kalau khayalan itu benar-benar erjadi. Ya meski dia sedang kena flu dan mungkin juga di sekitar bibirnya masih ada kotoran pasca bersin tadi, tapi saya akan menikmati setiap cumbuan bibirnya.
Saya bahkan rela jika cumbuan dia itu, bercampur kotoran dari hidungnya. Asli, saya rela tubuh saya seperti dijadikan "sarana" buat membersihkan hidung dan bibirnya, agar bersih sebagaimana semula.
Selanjutnya setelah dia selesai menggauli saya, saya akan rebahan di tubuhnya dia. Tak lupa saya pun akan elus-elus perut dan dadanya yang kebetulan mulus dan putih.
Dan akhir dari cerita ini, kami berdua kemudian tertidur sampai beberapa saat. Setelah bangun kami kembali ke rumah masing-masing.
Namun sebelumnya, saya mau mengucapkan terima kasih dulu kepadanya karena telah mau melayani hasrat saya yang begitu bergejolak terhadapnya. Tak lupa saya cium juga bibirnya yang lama, sebagai tanda rasa cinta dan sayang saya kepadanya.
"Pak! Nanti kita "begituan" lagi ya kalau ada waktu dan kesempatan. Soalnya jujur, saya jatuh cinta dan tergila-gila sama bapak. Dan saya mau melakukan apa saja apa yang bapak mau".
Sungguh luar biasa hebat khayalan saya akan Pak Daeng ini. Tapi memang hasrat cinta dan sayang saya kepadanya juga begitu hebat (pada saat itu).
Ntah perasaan saya ke dia ini seperti di luar nalar. Tapi anehnya, saya selalu menikmatinya dan saya merasa senang dengan apa yang saya rasakan ini.
Sekarang Pak Daeng masih tinggal di kampung saya. Namun perasaan saya tidak sama lagi seperti dulu.
Itu karena sosok dan penampilannya telah berubah. Tubuhnya kini agak tirus dan tidak gagah lagi seperti dulu. Terus wajahnya juga sering terlihat pucat pasi, bak seperti sedang banyak fikiran dan atau sedang mengalami tekanan berat.
Asli! Perubahan itu membuat saya kadang tak pernah bergairah lagi jika melihatnya. Tapi kalau sedikit perasaan masih suka mah tetap ada sih. Karena jujur biar bagaimana pun juga, dia itu adalah "mantan kekasih" khayaaln saya.
Dia bisa berubah begitu, karena kebetulan sempat mengalami banyak masalah dalam keluarganya dan dia juga sempat pindah dari kampung saya dalam beberapa tahun.
Kemudian dia balik lagi tinggal di kampung saya dan sejak saat itu mulai terjadi perubahan pada dirinya.
Dan sejak perubahan itu terjadi, maka hasrat dan perasaan saya pun, sedikit mulai sirna kepadanya. Meski demikian, andai dalam suatu mimpi atau khayalan dia ngajak bercinta sama saya dan atau minimal dia ingin mencium bibir saya, saya nggak akan menolak.
Kenapa? Karena sekali lagi, gitu-gitu saya pernah tergila-gila padanya. Tapi saya pun berharap semoga itu takkan terjadi. Biarlah dia itu jadi masa lalu dan kenangan saya.
Komentar
Posting Komentar