Tetanggaku, Idolaku

Ntah kenapa dari dulu aku suka pria yang berkumis dan sudah berumur. Apalagi kalau kebetulan badannya agak gemuk nan berisi. Pun yang terjadi dengan pria ini yang kebetulan tinggalnya di depan rumahku (dia ngontrak di sana).


Aku tidak tahu namanya dan aku juga tidak pernah saling mengenalnya, walau cuma sekedar saling tegur sapa. Meski begitu kami kalau kebetulan bertemu atau berpapasan di jalan, dia selalu tersenyum kecil di hadapanku.


Sungguh! Senyumannya itu semakin membuatku tergila-gila padanya. Dan sudah pasti selanjutnya dia jadi langganan sahabat fantasiku dalam beberapa waktu.


Tentu alasan yang membuat aku jatuh cinta padanya tiada bukan dan tiada lain adalah karena pesona kumisnya. Meski tidak terlalu tebal, tapi lumayan menggoda menurutku.


Asli! Dulu bawaannya kalau lihat dia tuh inginnya selalu langsung berkhayal tentangnya. Dan tentu aku berkhayal kalau seandainya aku jadi isterinya.

 

Dalam awang-awangku; dia pasti selalu mencium keningku, kedua pipiku atau malah bibirku, saat dia hendak berangkat dan pulang kerja. Dan pastinya akau merasa senang dan menikmati dengan apa yang dilakukannya itu.


Aku juga membayangkan, jika seandainya kami mau bercinta, pasti dia terlebih dahulu menciumi bibirku dengan kumisnya. Lalu kemudian aku menyambutnya dengan sambil menjilat-jilati kumisnya yang mempesona itu.


Selanjutnya dia kemudian mencumbui seluruh tubuhku dengan bibir dan kumisnya, hingga akhirnya aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Dan puncaknya, kami pun hanyut dalam kehangatan birahi yang membuncah.


Setelah selesai, lalu aku bersender di tubuhnya dia sambil kuelus-elus perutnya. Bahkan kemudian aku sampai tertidur pulas di dalam pelukannya.


Ah betapa khayalan nakalku terhadapnya pada saat itu, benar-benar liar. Tapi jujur aku sangat menikmatinya dan pastinya tak bosan-bosan aku mengulanginya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perubahan Itu Telah Membuatku Jatuh Cinta Padanya

Love Forever

Seandainya Aku Bisa Menjelma Jadi Anaknya

Sejenak Bersama Pak RT (bag. 3)

Sungguh, Rasa Cintaku Ini Sehangat Gorenganmu Mas! (bag. 3)

Please! Buka Dong Maskermu Pakdhe

Kisah Cinta 3 Malam

Kangen (Seperti Dulu)

Bolehkah Aku Ikut Membantumu Cukuran Bang?