Kisah Cinta 3 Malam


Baru saja aku menutup pintu kamarku buat segera beranjak tidur pada malam itu. Namun tetiba dari depan rumahku, seperti terdengar ketukan pintu..


Meski pada saat itu agak mager buat keluar kamar lagi, tapi sejatinya aku penasaran siapa gerangan yang datang. Apalagi kalau dilihat dari suara ketukannya, sepertinya aku tahu siapa yang bakal datang ke rumahku pada malam itu..


"Kayanya Bang Maman deh yang datang! Tapi koq dia datang lagi pada malam ini ya? Bukankah dua hari berturut-turut kemarin, dia sudah ke sini. Terus biasanya dia kalau ke sini, suka ngasih kabar dulu padaku. Tapi koq kali ini nggak ya?"..


Begitu kira-kira pikiranku pada saat itu, sembari menahan perasaan bingung yang menggelayut hatiku. Di sisi lain aku juga merasa pasti bakal senang, jika seumpama yang datang adalah Bang Maman, yang merupakan suamiku pada saat ini..


Dan benar saja, ternyata yang datang adalah Bang Maman. Sejurus kemudian, aku pun menyuruhnya masuk ke dalam rumah..


"Eh Abang! Koq tumben datang lagi? Bukankah 2 hari kemarin sudah ke sini ya?" begitu tanyaku kepadanya..


"Emang gw nggak boleh datang lagi hari ini? Bagaimanapun juga ini kan rumah gw. Dan elu adalah isteri gw. Jadi gw berhak dong, kapan saja datang sesuka gw" begitu jawaban suamiku pada saat itu..


"Bukan begitu Bang! Nggak biasanya Abang datang ke sini selama 3 hari berturut-turut. Terus biasanya Abang juga suka ngasih tahu kalu mau ke sini. Tapi khusus malam ini, koq nggak Bang?" tanya aku lagi ke suamiku..


"Gw kan pengen ngasih kejutan ke elu. Hehe. Lagian gw juga dulu pernah datang ke sini selama 3 hari berturut-turut. Hayoo, elu masih ingat nggak?" jawab dia lagi, sambil balik bertanya kepadaku..


"Oh iya ya. Hehe" jawab aku..


"Terus Abang sekarang ke sini mau ngapain?" aku mencoba bertanya lagi, meski sebenarnya aku mungkin sudah tahu jawabannya..


"Ya elah! Ya gw kangenlah sama elu" jawab dia yang kali ini sambil mencium pipi sebelah kanan aku..


"Lho, kemarin kan kita sudah kangen-kangenan? Dua hari berturut-turut malah Bang?" tanya kembali aku kepadanya..


"Emang kalau gw kangen lagi malam ini, nggak boleh? Hehe" jawab dia yang sambil merangkul tubuhku dengan tangan kanannya..


"Ya boleh sih. Tapi ..," belum selesai aku menjawab, tiba-tiba dia memotong pembicaraanku..


"Ah sudah! Nggak usah ada tapi-tapian. Pokoknya malam ini gw pengen berduaan dan sekaligus kangen-kangenan sama elu" jawab dia dengan tegas..


"Oke deh aku mah terserah Abang aja deh!" timpal aku yang menandakan seperti sepakat dan pasrah dengan apa yang dikatakannya itu..


"Jangan gitu dong! Harusnya elu senang gw bisa datang lagi ke sini. Kan elu sendiri yang bilang, kalau bisa gw sering-sering datang ke sini. Ini gw udah 3 kali datang berturut-turut dalam 3 hari ini, koq elu masih bingung?" jawab suamiku pada saat itu..


"Ayolah! Gw lakukan ini, karena gw sayang dan cinta sama elu. Dan gw pengen bahagiain elu, setiap saat dan setiap waktu" ucap suamiku lagi, buat sebagai alasan kenapa dia mau datang malam itu (walau di dua hari sebelumnya ia sudah ke sini)..


"Iya Bang! Aku ngerti koq perasaan Abang. Cuma ya tetap aja aku kaget, tiba-tiba Abang ke sini malam ini, dengan tanpa memberi tahuku sebelumnya" kali ini aku memberikan jawaban atas ucapan suamiku sebelumnya..


"Gw kan pengen ngasih kejutan buat elu. Hehe" jawab dia pada saat itu..


"Udah ah, nggak usah dibahas lagi kenapa gw tiba-tiba ke sini malam ini. Yang penting sekarang kita nikmatin kebersamaan kita malam ini. Oke?" ucap suamiku kali ini dengan tegas..


*****


"Terus sekarang kita ngapain Bang?" kemudian aku bertanya lagi kepadanya, walau mungkin sebenarnya aku sudah tahu kalau dia ke sini mau apa..


Sambil merangkul dan mencium pipiku yang sebelah kiri, dia kemudian menjawab: "Ya kangen-kangenanlah sama elu, kaya dua hari bertutur-turut kemarin"..


"Emang Abang masih kuat? Dan apakah Abang masih belum puas dengan kencan kita selama 2 hari berturut-turut kemarin?" kemudian aku bertanay lagi kepadanya..


"Haha. Ya masih kuatlah! Lagian gw kan dulu udah pernah" jawab dia dengan begitu pedenya..


"Oke deh. Kalau gitu kapan mulainya?" selanjutnya aku nanya lagi kepadanya..


"Ya sekaranglah! Eh tapi elunya masih kuat kan? Dan elu masih mau ngelayanin gw, pada malam ini?" jawab dia sambil kemudian bertanay kepadaku..


"Bang! Aku tuh isteri Abang. Jadi aku harus menuruti apapun kemauan Abang. Selain itu, aku juga sangat mencintai Abang. Jadi apapun akan ku lakukan demi Abang. Asalkan Abang senang" jawab aku dengan nada rendah dan menunduk..


"Itulah yang gw suka dari elu. Elu tuh benar-benar isteri yang ngerti dengan kemauan gw. Makanya gw jadi pengen nemuin elu terus. Soalnya gw merasa elu tuh orang terbaik, buat numpahin hasrat gw, perasaan gw dan sekaligus cinta dan kasih sayang gw ke elu" jawab suamiku dengan nada memuji..


"Makasih ya Bang, atas pujiannya" jawab aku yang kali ini sambil merebahkan dadanku di tubuhnya yang lagi duduk di sofa..


"Ya udah yuk kita ke kamar sekarang" ucap suamiku yang seperti sudah mulai mengajak..


"Ayo" jawab aku dengan semangat..


*****


Setelah itu dia beranjak dari sofa buat menuju ke kamarku. Tapi baru saja dua langkah dia berjalan, tiba-tiba aku memanggilnya: "Bang! Gendong aku dong Bang"..


"Ah elu manja banget sih" tampik suamiku atas permintaanku pada saat itu..


"Please dong Bang! Kali ini aja. Hehe" jawab aku sambil memelas menuntut permintaanku tersebut..


"Ya udah! Elu maunya digendong dimana? Di depan atau di belakang?" jawab suamiku yang sepertinya ingin mengamini permintaanku..


"Di depan ah. Biar bisa sekalian melihat wajah Abang" jawab aku yang sambil malu-malu..


"Ya udah, sini" jawab dia yang kali ini sambil mengangkat dan memangku tubuhku dari sofa..


"Kamu tuh ya, kalau udah punya kemauan, mesti dituruti" ucap suamiku saat mulai berjalan dari arah sofa buat menuju ke kamarku..


"Ya nggak apa-apa dong! Aku kan isteri Abang" jawab aku yang sambil memegang erat pundaknya..


Dijawab seperti itu, suamiku nggak ngomong lagi. Tapi malah dia membalas dengan sebuah ciuman untukku dari bibirnya..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perubahan Itu Telah Membuatku Jatuh Cinta Padanya

Love Forever

Seandainya Aku Bisa Menjelma Jadi Anaknya

Sejenak Bersama Pak RT (bag. 3)

Sungguh, Rasa Cintaku Ini Sehangat Gorenganmu Mas! (bag. 3)

Please! Buka Dong Maskermu Pakdhe

Kangen (Seperti Dulu)

Tetanggaku, Idolaku

Bolehkah Aku Ikut Membantumu Cukuran Bang?