Makin Tua, Makin Menggoda
Wajahmu memang sudah terlihat tua nan kusam. Namun sejatinya kamu masih selalu memikat hatiku.
Jika aku dulu terpikat sama kumis tebalmu. Maka sekarang aku tergila-gila sama wajah klimismu, serta bentuk tubuhmu yang semakin buncit nan seksi.
Apalagi jika kamu baru saja potong rambut. Duh hati ini serasa ingin terus melihatmu tanpa bosan-bosan.
Kadang sesekali aku berkhayal; andai aku jadi pendampingmu, maka akan kupeluk erat tubuhmu dan lalu kuusap-usap perutmu dengan tangan dan pipiku.
Tak lupa aku pun akan menciumi bibirmu dan lalu kulumat dengan sepuas hatiku. Tentu moment yang paling kutunggu adalah saat aku menjilati bagian atas bibirmu yang klimis itu.
Suerr! Bagian itulah yang sesungguhnya membuatku selalu bergairah jika melihat sosoknya. Apalagi kalau baru habis cukuran (bulu kumisnya). Beuh, benar-benar menggoda.
Aku bahkan sering mengkhayal; andai saja aku jadi isterinya, maka aku akan sering membantunya pada saat dia cukuran itu. Karena jujur, moment dia cukuran itu juga membuatku sering bergairah. Dan kebetulan aku lumayan sering menyaksikan moment itu jika pas main ke rumahnya.
"Bang! Saya bantu ya cukurannya. Abang tinggal duduk rapih aja" begitu khayalanku terhadapnya.
Selanjutnya setelah beres cukuran, aku langsung ciumi bibirnya dan sudah tentu aku jilati bagian kumisnya yang sudah bersih nan klimis itu.
Harapannya pada saat itu dia juga menikmati ciumanku dan kemudian dia membalasnya dengan penuh kenikmatan. Pada akhirnya kami pun bercinta. Tapi sebelum itu, terlebih dahulu dia mencumbui tubuhku dari atas sampai bawah dengan bibir yang klimisnya itu, sebagai ajang pemanasan.
"Aduh bang! Kenapa sih pesonamu dari dulu selalu memikat hatiku dan membuatku ingin selalu berkhayal tentangmu?"
*****
Btw sebenarnya ada masanya aku sempat merasa tak tertarik padanya. Bahkan perasaanku biasa-biasa saja jika aku melihat atau bertemu dengannya.
Padahal sebelumnya aku kalau lihat sosoknya dia terutama sekali dengan pesona kumis tebalnya, membuat hasratku langsung bergairah tinggi. Asli! Pada saat itu aku langsung berkhayal tentangnya, jika kebetulan aku melihat sosoknya di depan mataku.
Aku mulai merasa kembali menyukainya saat tahu penampilan dia berubah menjadi klimis. Suerr! Ini jauh lebih menggoda menurutku, ketimbang dengan kumis tebalnya yang dulu.
Dan semenjak penampilannya yang klimis itu, aku pun jadi merasa jatuh cinta lagi kepanya. Ya meskipun usianya sudah mau beranjak tua, tapi pesonanya itu tetap memikat hatiku.
Perasaanku makin menjadi-jadi kala melihat bentuk tubuhnya yang makin ke sini makin berisi, termasuk perutnya yang makin membuncit. Jujur! Menurutku dia malah jadi tambah seksi kalau begini. Dan itu membuatku jadi semakin tergila-gila dengannya.
Andai boleh memilih, aku lebih suka penampilannya yang sekarang. Soalnya dulu cuma kumisnyalah yang membuatku tertarik. Namun sekarang dari bentuk tubuh hingga ke wajah, semuanya aku suka.
Menurutku, dia termasuk tipe pria yang makin tua justru penampilannya makin menggoda hatiku. Dan jujur, dia termasuk paling lama dan paling setia jadi sahabat fantasiku. Karena dia sudah jadi sahabat fantasiku saat aku masih berusia belasan atau saat era tahun 1990-an.
Ya dialah Bang Maman, salah satu tetangga kampungku. Kebetulan kami sudah bertetangga lama dengannya, meski rumahnya tak saling berdekatan.
Komentar
Posting Komentar