Ternyata Aku Masih Suka Kepadanya
Ntah ada angin apa yang membuat aku suka padanya dulu. Padahal dia cuma seorang tukang gorengan yang mangkal di jalan raya.
Suerr! Aku saking sukanya dulu, terkadang dia sering jadi sahabat fantasiku dalam beberapa saat. Dan jujur, aku selalu menikmatinya waktu itu. Padahal aku tidak tahu namanya dan apalagi mengenalnya secara akrab.
Selanjutnya waktu, tahun dan masa pun berlalu. Dalam pada itu, aku sempat melupakannya dan bahkan pernah tak menjumpainya di tempat biasa dia mangkal.
Akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir, aku kembali sering bertemu dengannya dengan profesi yang masih sama seperti dulu. Hanya memang sekarang tempat mangkalnya agak berbeda.
Tadinya aku fikir dia tak bakal membuatku menarik lagi. Namun ternyata perubahan yang ada pada sosoknya sekarang, membuatku kembali "bergairah" sebagaimana dulu.
Ya ternyata diam-diam aku masih menyukainya. Namun tentu kali ini alasannya berbeda dengan yang dulu.
Jika dulu aku sangat tertarik dengan kumisnya yang tipis, maka kali ini aku sangat terkesan dengan wajahnya yang tanpa kumis plus badannya yang makin berisi.
Jujur! Perubahan itu membuat aku selalu ingin menyapanya jika setiap saat kali aku bertemu dengannya. Dan untungnya dia selalu menyambut saapanku, meski cuma sebatas senyuman saja.
Tapi memang sejauh ini dia tak pernah kujadikan teman berkhayalku, walau terkadang sesekali terbesit dalam hati.
Hemmh, rasanya perlu dicoba deh sesekali berfantasi dengan dia sebagaimana dulu. Soalnya menurutku dia sekarang jauh lebih menggoda, secara psotur dan wajahnya.
"Bang! Ingin deh aku sesekali memeluk dirimu, memeluk erat tubuhmu dan lalu kucium bibirmu yang lama. Nggak apa-apa deh sekali juga, yang penting hasratku bisa terlampiaskan kepadamu".
Komentar
Posting Komentar