Ketika Pak RT Diam-diam Telah Mencuri Perhatianku


Alkisah pada suatu hari, saya hendak menuju pulang ke rumah pasca main dari kampung tetangga. Ketika itu sitkonnya tengah hujan rintik-rintik. Dan karena sitkonnya demikian, maka saya pun kemudian berteduh di salah satu rumah terdekat.


Pada saat itu secara tak sengaja saya melihat Pak Sauri sedang berteduh juga karena dia juga sedang dalam kondisi yang sama (ntah waktu itu dia habis dari mana). Pak Sauri ini adalah ketua RT setempat dan saya mengenalnya. Pun dia juga kenal saya meski kami sama-sama tidak terlalu akrab.


Biasanya kami kalau ketemu saling tegur sapa. Pun yang kami lakukan pada saat itu. Tapi biasanya  setelah itu kami tak pernah mengobrol banyak tanpa ada kesan apapun.


Akan tetapi ntah kenapa pertemuan saya dengan Pak Sauri hari itu membuahkan perasaan yang aneh pada saya. Ya tiba-tiba saja saya merasa terpesona dengan wajah dan tubuhnya yang sedang kebasahan itu. Terutama sekali lihat kumisnya yang padahal agak sudah beruban.


Asli waktu itu lihat dia sesekali mengusap wajah dan kumisnya yang basah kena air hujan, membuat saya jadi agak "bergairah". Dan jujur saat itu saya merasa suka sekali dengan apa yang dilakukan Pak Sauri tersebut.


Selanjutnya fikiran saya waktu itu jadi kemana-mana. Sejurus dengan itu, saya pun jadi merasa benar-benar jatuh cinta sama Pak Sauri.


Ntah saya bingung, kenapa saya bisa tiba-tiba suka sama Pak Sauri. Padahal aslinya dia ini sebenarnya not spesial secara penampilan.


Badannya tidak terlalu jangkung untuk ukuran bapak-bapak (tapi lumayan berisi sih badannya). Terus kulitnya agak hitam, rambut dan kumisnya sudah mulai beruban serta gaya pakaiannya yang khas bapak-bapak kampung, yang jauh dari kata necis dan rapih.


Namun ntah kenapa sosok dia pada saat itu bisa mencuri perhatian saya. Dan jujur sejak saat itu dia jadi idola di hati saya dan pastinya dia jadi teman fantasi saya dalam setiap saat.


Dan sejak moment itu, saya jadi selalu kangen sama Pak Sauri dan berharap selalu bertemu jika kebetulan saya main ke kampungnya.


Asli! Perasaan saya sama dia itu nggak main-main. Saya benar-benar jatuh cinta padanya dan seperti berharap menjadi isterinya. Padahal aslinya dia ini sudah berkeluarga dan bahkan sudah punya cucu.


Tapi yang membuat saya tergila-gila sama Pak Sauri itu adalah pesona kumisnya yang walau sudah beruban, tapi jujur masih terlihat menggoda di mata saya.


Padahal sebelum ini, saya biasa saja melihat Pak Sauri, termasuk kumisnya yang tidak terlalu tebal. Tapi setelah kejadian itu, kumisnya itu membuat saya selalu ingin berkhayal dengannya.


Saat itu saya sering berkhayal; jika saya menjadi isterinya, maka akan sering saya ciumi bibirnya sambil sesekali melumat kumisnya yang telah memutih itu. Setelah itu saya berharap dia balik mencumbui saya dengan bibir dan kumisnya tersebut.


Tapi yang paling saya deg deg ser membayangkannya adalah ketika seumpama saya dan dia bercinta. Karena sudah pasti tubuh saya dinikmati oleh cumbuan dia dan tentunya oleh "anunya" dia.


Pada akhirnya kami berdua pun terbang hingga akhirnya kami mencapai puncak kenikmatan. Setelah itu kami sama-sama merasa puas.


Perasaan saya ini terhadap Pak Sauri malah makin menjadi-jadi, manakala dia belakangan merubah tampilannya dengan menjadi klimis. Asli! Ini jauh lebih menggoda ketimbang dia tampil brengosan.


Selanjutnya dia selalu menjadi langganan teman fantasi saya dalam waktu yang cukup lama. Dan ntah kenapa saya merasa puas jika telah berkhayal tentang dirinya.


Sekarang saya tidak tahu kabar dan kondisinya saat ini. Ntah juga beliau sekarang ini masih ada atau mungkin sudah meninggal (bukan mendoakan ya). Namun yang jelas, pesona dia pada waktu itu, telah berhasil meluluhkan hati saya.


Tentu yang paling saya ingat dari dia adalah moment ketika saya pertama kali menyukainya, yakni saat moment dia kehujanan itu bersama saya.


Hemmh, andai waktu boleh diputar kembali, ingin rasanya waktu itu saya membantu mengusap wajah dan kumisnya yang kebasahan dengan tangan saya. Setelah itu, saya raba-raba bibir dan kumisnya dan lalu saya ciumi.


Selanjutnya dia menikmati ciuman saya dan lalu saya diajak ke rumahnya buat bercinta dengannya. Saya yakin dia tak akan menolak, karena dalam kondisi seperti itu dia pasti butuh kehangatan.


Ah Pak Sauri! Pesona kumismu pada waktu itu membuat saya merasa tak bisa move dengan bapak sampai dengan saat ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perubahan Itu Telah Membuatku Jatuh Cinta Padanya

Love Forever

Seandainya Aku Bisa Menjelma Jadi Anaknya

Sejenak Bersama Pak RT (bag. 3)

Sungguh, Rasa Cintaku Ini Sehangat Gorenganmu Mas! (bag. 3)

Please! Buka Dong Maskermu Pakdhe

Kisah Cinta 3 Malam

Kangen (Seperti Dulu)

Tetanggaku, Idolaku

Bolehkah Aku Ikut Membantumu Cukuran Bang?