Si Kalem Yang Menggoda Hatiku Di Acara Perkemahan

Sebenarnya acara perkemahan yang saya ikuti pada saat itu bersama rekan-rekan saya yang lain, nyaris berakhir menyebalkan buat saya pribadi. Sebab banyak hal yang tak mengenakkan yang saya alami di sepanjang ikut acara tersebut.


Bukan hanya tak mengenakkan. Namun juga sempat bikin bethe, terutama di 2 hari pertama acara yang kala itu berlangsung di Bumi Perkemahan Cibubur, di daerah Jakarta Timur.


Tapi memang wajar sih jika saya merasa bethe. Soalnya ini pengalaman pertama saya ikut acara perkemahan pada saat usia dewasa. Sementara saya terakhir ikut acara begituan, pada saat saya sekolah SMP dulu. Jadi ya kaya ada semacam spirit yang berbeda, antara dulu dan pada saat itu.


Akan tetapi perasaan itu berubah drastis manakala pas hari ketiga atau hari terakhir acara. Sebab tanpa dinyana saya mendapatkan banyak hadiah doorprize dalam acara tersebut.


Kebetulan memang dalam acara itu ada session bagi-bagi doorprize yang hadiahnya bisa berupa uang atau barang. Asyiknya yang sering saya dapat kala itu adalah hadiah uang tunai. Ya meski jumlahnya nggak besar-besar banget, namun bagi saya ini cukup lumayan.


Jelas saya bersyukur sekali dengan hadiah yang saya dapat ini. Soalnya diantara teman-teman yang serombongan dengan saya, cuma saya yang bernasib mujur pada acara perkemahan itu.


Selain dapat doorprize, moment berkesan lain yang saya dapatkan di acara itu adalah bertemu dengan sesosok yang tiba-tiba saja membuat saya jatuh cinta kepadanya. Sebut saja namanya Pak Cipto, yang di acara tersebut ia jadi salah satu pembimbing atau mentornya.


Pak Cipto ini tidak terlalu jangkung posturnya. Namun badannya cukup berisi dan di wajahnya ada kumis tebal nan rapih yang selalu menghiasi di setiap senyuman di bibirnya.


Sungguh! Ketika pertama kali lihat dia, saya langsung suka dan jatuh cinta. Tentu alasannya kalau bukan karena pesona kumis tebalnya itu, yang jika diperhatikan dengan mata serius lumayan bikin saya bergairah.


Tambah suka lagi saya kepadanya, karena kebetulan dia itu sepertinya orangnya low profile. Ini dilihat dari pembawaanya yang sangat kalem pada saat itu.


Asli, ketika itu saya langsung mencari tahu tentang keberadaannya dan berharap selalu bertemu dengannya di setiap waktu dan kesempatan, terkhusus di acara tersebut. Cuma sayangnya dia nongolnya jarang-jarang di acara itu.


Apalagi dia itu kebetulan bukan mentornya di kelompok saya. Jadi secara pertemuan saya dengannya pada saat itu, hanya bisa dihitung dengan jari.


Dia baru dominan tampil ke muka, pada saat penutupan acara perkemahan tersebut. Suerr deh! Pas di moment itu, saya sampai tak henti-hentinya memandang wajahnya. Soalnya setelah diperhatikan secara mendalam, dia itu memang benar-benar menggugah selera saya.


Pasca acara tersebut berakhir dan kemudian saya pulang ke rumah, selanjutnya saya mencari tahu tentang orang itu di beberapa akun media sosial. Ya kali aja saya bisa menemukannya dengan harapan buat sebagai pelepas kangen saya padanya.


Dan tara.., akhirnya nama orang itu bisa saya temukan di salah satu platform media sosial. Setelah itu saya pun kepoin tentang profilnya dan tentu saja beberapa foto-foto pribadinya.


Setelah stalking akunnya itu, saya kemudian merasa benar-benar jatuh cinta sama Pak Cipto. Soalnya kumis tebalnya itu lho, yang buat saya ingin meraba-raba dan menjamahnya.


Asli! Saya bahkan waktu itu sampai langsung berkhayal; andai saya jadi pasangan hidupnya, enak kali ya. Soalnya pasti setiap hari saya akan merasakan sentuhan kumis tebalnya, yang disalurkan lewat ciuman dari bibirnya.


Ah betapa tingginya khayalan saya terhadap Pak Cipto ini. Tapi memang hasrat dan gairah saya kadang tak bisa ditahan, jika sudah melihat sosoknya.


Pada akhirnya, dia pun hanya jadi sekedar teman fantasi saya pada saat itu dan setelahnya. Ya hitung-hitung buat sebagai pelampiasan saja.


"Pak Cipto! Andai saya bisa menaklukkan bapak dengan cara apapun, maka akan saya buat bapak bertekuk lutut pada saya. Setelah itu bapak kemudian memeluk tubuh saya dan lalu mencium bibir sya".


"Selanjutnya saya akan membalasnya dengan sepenuh hati, sambil menikmati ciuman itu. Tak lupa saya pun akan melumat kumisnya sampai saya merasa puas."


"Ah betapa nikmat dan indahnya dunia ini".


"Setelah kami puas bercumbu, kami pun larut dalam permainan selanjutnya yakni berkencan total di suatu tempat."


"Ah Pak Cipto! Kamu bikin saya lupa daratan. Tapi jujur, aku tak bisa menahan perasaanku. Dan aku ikhlas kalau hari ini, aku telah bermain gila denganmu."


Kira-kira seperti itulah cerita angan-angan saya pada Pak Cipto. Duh andai itu cerita kenyataan, betapa bahagianya hidup saya. Karena saya bisa hidup bersama dengan orang yang saya kagumi dan saya cintai pada saat itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perubahan Itu Telah Membuatku Jatuh Cinta Padanya

Love Forever

Seandainya Aku Bisa Menjelma Jadi Anaknya

Sejenak Bersama Pak RT (bag. 3)

Sungguh, Rasa Cintaku Ini Sehangat Gorenganmu Mas! (bag. 3)

Please! Buka Dong Maskermu Pakdhe

Kisah Cinta 3 Malam

Kangen (Seperti Dulu)

Tetanggaku, Idolaku

Bolehkah Aku Ikut Membantumu Cukuran Bang?