Ketika Saya Tak Bisa Move On Dengan Pesona Kumis Tebalnya

Ntah dari sejak pertama kali tahu dan kenal beliau, saya suka aja sama sosoknya dia. Kumis tebalnya itu lho yang bikin menggoda hati saya. Apalagi kebetulan postur tubuhnya juga cukup berisi, meski sebenarnya tidak terlalu gempal..


Belum lagi sorot matanya yang tajam, rambutnya yang hitam dan selalu rapi, terus jenggotnya yang selalu klimis, membuat saya jadi seketika tergila-gila padanya. Asli ketika pas kenal beliau itu, langsung deh saya jatuh cinta dengannya..


Bahkan saya saking jatuh cintanya dengan beliau, seketika juga pada saat itu saya seperti ingin berkhayal tentangnya. Waktu itu saya berkhayal andai dia itu adalah suami saya, beuh pasti indah sekali ya hidup ini. Soalnya saya pasti akan selalu merasakan sentuhan kumis dari bibirnya melalui sebuah ciuman..


Aw..! Membayangkan itu, pasti geli banget mengingat kumisnya itu sangat lebat banget, meski masih kelihatan rapih kalau menurut saya. Apalagi kalau sampai tubuh saya ini bisa dicumbui oleh bibirnya itu, beuh sudah pasti ini jauh lebih nikmat. Soalnya sentuhan kumis tebalnya itu, pasti akan merasuki setiap urat dan nadi tubuh saya..


Suerr deh! Kalau beneran itu terjadi, pasti raga saya ini bisa seperti melayang-layang di udara, oleh sebab selama dicumbui itu saya akan merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Ya walaupun pasti ada rasa geli-gelinya juga, tapi rasa nikmatnya itu tentu jauh besar..


Saya juga membayangkan, kalau sampai bisa berhubungan intim dengannya, pasti tambah syahdu lagi. Soalnya tubuh saya ini pasti akan ditindihi oleh tubuh gempal miliknya. Sambil itu, tentu dia pun akan mencumbui bibir saya dengan bibir dan kumis tebalnya itu..


Ah.., oh.., ah.., mungkin itu desahan yang akan rasakan ketika dia melakukan aksinya tersebut kepada saya. Di sisi lain, saya pun tak akan melewatkan sedetik pun setiap kenikmatan yang saya dapat dari akibat perbuatannya itu..


Khayalan saya memang benar-benar terlalu tinggi terhadapnya. Tapi memang pesona dia itu sungguh menggoda hati saya. Dan itu membuat gairah saya sering membuncah, manakala melihat sosoknya meski cuma sebatas foto yang terpampang di media sosial atau internet..


Apalagi kalau sudah melihat tampilannya dengan kepala plontos, yang menurut saya ini jauh seksi dan menggoda. Suerr deh! Kalau dalam keadaan begini, ingin rasanya saya memeluk erat kepalanya, sambil tak lupa saya elus-elus bagian rambutnya yang telah gundul itu..


Tentu tak lupa saya pun akan meremas-remas brengosnya, sambil sesekali saya jilati dengan perlahan. Soalnya memang bagian itulah yang paling saya sukai dari sosok dirinya selama ini. Eh tapi sebelum saya jilati, akan jauh lebih nikmat jika bibirnya saya ciumi dulu dengan penuh kemesraan..


Duh membayangkan itu, rasanya hati saya gimana gitu. Pasti berbunga-bunga dan rasanya hidup ini indah banget. Lebih-lebih kalau kemudian kami sampai bisa making love pada saat itu. Beuh, nikmatnya bisa sampai ke ubun-ubun ini mah..


Hanya sayangnya kekurangan dia itu adalah giginya yang agak tonggos ke depan. Tidak terlalu parah sih sebenarnya. Cuma kalau dia mulutnya lagi kebuka atau lagi tersenyum misalnya, kelihatan banget. Sedang kalau posenya lagi diam atau mulutnya nggak lagi mangap, nggak kelihatan..


Meskipun demikian, saya masih tetap suka dengan sosoknya. Pun misalnya dia lagi tertawa sekalipun yang mana tonggosnya jadi agak kelihatan, saya masih tetap menggilainya. Sebab pesona brengosnya itu lho yang membuat saya jadi klepek-klepek sama beliau..


Asli lho, perasaan saya ke dia nggak pernah berubah dari dulu sampai sekarang. Karena ya itu tadi, pesona brengosnyalah yang akhirnya membuat saya jadi seperti tak bisa move on dengannya. Dan jujur, dia termasuk cukup lama jadi sahabat fantasi saya..


Sekarang dia sudah tak jadi lagi pejabat publik dan itu membuat dia jadi jarang eksis atau show off di media sosial. Agak kecewa sih dengan kenyataan ini. Soalnya saya jadi tak bisa melihat sosoknya dia dengan kumis tebalnya yang menggoda..


Kalaupun tampil ke publik, seringnya tampil maskeran. Tentu kalau dalam keadaan begini, saya jadi nggak bisa melihat garangnya brengosnya yang hitam nan tebal itu. Sueer deh! Terkadang jadi malah i'll feel melihatnya kalau dia tampil seperti itu..


Ya tapi meskipun begitu, perasaan saya terhadapnya seperti tidak pernah berubah. Karena biarpun bagaimanapun, pesona dan sosoknya dia itu seperti telah terpatri dalam diri saya. Dan tentu ini takkan hilang meski terhalang oleh masker yang menempel di wajahnya..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perubahan Itu Telah Membuatku Jatuh Cinta Padanya

Love Forever

Seandainya Aku Bisa Menjelma Jadi Anaknya

Sejenak Bersama Pak RT (bag. 3)

Sungguh, Rasa Cintaku Ini Sehangat Gorenganmu Mas! (bag. 3)

Please! Buka Dong Maskermu Pakdhe

Kisah Cinta 3 Malam

Kangen (Seperti Dulu)

Tetanggaku, Idolaku

Bolehkah Aku Ikut Membantumu Cukuran Bang?