Ketika Aku Tergoda Dengan Kumisnya Seorang Manajer Klub Sepakbola


Suatu ketika saya sempat nonton dan melihat wawancara di sebuah televisi yang mana pada waktu itu nara sumbernya adalah seorang manajer klub sepakbola lokal. Dan sudah tentu karena narsumnya adalah manajer sepakbola lokal, maka bahasan yang diangkat dalam obrolan tersebut adalah seputar pertandingan sepakbola di negeri kita..


Sejatinya saya sendiri suka sama sepakbola baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Bahkan saking sukanya, saya sampai hafal nama-nama pemain sepakbola dunia yang terkenal. Pun juga nama-nama pemain sepakbola di negeri kita sendiri..


Akan tetapi pada saat nonton wawancara itu, saya sudah dalam tahap pensiun sama sepakbola. Atau bahasa kasarnya, saya sudah merasa tidak tertarik lagi dengan dunia sepakbola termasuk menonton pertandingannya, plus berita-berita atau informasi tentangnya..


Jadi sebenarnya pada saat nonton wawancara itu, saya tidak punya perasaan dan tujuan apapun. Bahkan sekedar semangat sekalipun. Lalu apa yang membuat saya merasa tertarik untuk menontonnya ketika itu?


Nah inilah yang menariknya. Karena ternyata nara sumber yang ada di dalam wawancara tersebutlah, yang membuat saya tergoda buat menyimak acara itu. Ya lebih tepatnya, pesona dari si manajer sepakbola itulah yang membuat saya merasa suka lihat acara wawancara itu..


Lalu kenapa saya suka? Kumis tebalnya itu lho, bikin saya bergairah. Suaerr deh! Pas pertama kali lihat orangnya, langsung suka dengan tampilan kumisnya yang hitam nan tebal tapi rapih. Apalagi badannya juga cukup berisi alias montok..


Setelah itu anda bisa tebak, kalau sosok orang tersebut kemudian jadi idola dalam hidup saya. Jadi idola di sini maksudnya adalah sering jadi teman fantasi saya, dalam setiap saat dan setiap waktu. Soalnya pesona kumis tebalnya itu lho yang membuat saya ingin selalu berkhayal dengannya..


Dalam khayalanku, dia adalah suamiku atau pasangan hidup saya. Lalu sejurus dengan itu, saya pun ceritanya sering dapat peluk cium darinya, terutama sekali dari bibirnya yang berkumis itu..


Bukan cuma itu saja. Saya pun lalu membayangkan jika kami bercinta di tempat tidur; duh betapa kumisnya dia itu akan selalu menghangatkan tubuh saya, melalui sentuhan dan kecupannya..


Ah pokoknya saya membayangkannya, betapa nikmat sekali jika tubuh saya ini digerayangi olehnya. Terutama sekali oleh bibirnya yang berkumis tebal itu. Asli! Mungkin saya bakal merasa panas dingin menahan gelinya yang tiada tara..


Khayalanku bukan hanya sampai di situ saja, Tapi kemudian kami melakukan penetrasi dengan dimasukkannya pen*s dia ke lubang kemaluan saya. Suerr deh! Ini pun pasti terasa nikmat, lebih-lebih jika pas melakukan itu, saya sambil peluk tubuhnya yang montok itu..


Ah benar-benar khayalan saya tentangnya memang nakal sekali. Tapi memang jujur, pesona dia pada saat itu benar-benar bikin saya bergairah dan penuh nafsu. Terutama sekali kalau sudah lihat kumis tebalnya yang menggoda..


So kalau sudah lihat sosoknya, memang saya bawaanya selalu ingin berkhayal tentangnya. Dan setiap berkhayal, pasti ceritanya tak jauh seperti yang sudah saya gambarkan di atas..


Duh Pak Muchtar! Kumis kamu tuh bikin saya ketagihan deh, dalam berkhayal tentangmu. Soalnya tebal dan hitamnya itu lho yang membuat saya jadi penasaran..


Ih pengen deh rasanya memeluk tubuh kamu dan lalu kuciumi bibirmu, sembari kulumat-lumat bulu kumismu yang menggoda itu. Lalu setelah itu, akan saya ajak bercinta sampai kita merasa puas bersama.. Haha


Maaf ya Pak! Jika khayalanku ini terlalu liar buatmu. Habisnya salah sendiri, kamu punya pesona kumis yang menggoda hati saya. Dan jujur itu membuat saya selalu bernafsu, jika melihat sosok bapak, kapan pun dan dimana pun..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perubahan Itu Telah Membuatku Jatuh Cinta Padanya

Love Forever

Seandainya Aku Bisa Menjelma Jadi Anaknya

Sejenak Bersama Pak RT (bag. 3)

Sungguh, Rasa Cintaku Ini Sehangat Gorenganmu Mas! (bag. 3)

Please! Buka Dong Maskermu Pakdhe

Kisah Cinta 3 Malam

Kangen (Seperti Dulu)

Tetanggaku, Idolaku

Bolehkah Aku Ikut Membantumu Cukuran Bang?