Hasrat Itu Bersemi Lagi, Tatkala Dia Mengubah Penampilan Wajahnya

Siang itu, tak sengaja saya berpapasan dengan Bang Maman, salah satu tetangga saya. Ketika itu dia bersama salah satu anak lelakinya.


Saat berpapasan itu, selain kita saling menyapa dan tegur sapa, juga dia kasih informasi kalau anaknya tersebut, mau disunat. Mungkin dia kasih info ke saya pada saat itu, buat sebagai undangan juga kepada saya agar pas hari H-nya nanti bisa hadir.


Tak ada yang spesial sebenarnya pertemuan itu. Toh sebagai tetangga, kita memang sering bertemu dan bertegur sapa. Apalagi saya sering juga main ke rumahnya.


Hanya memang Bang Maman ini pernah jadi orang spesial di hati saya. Ya karena ceritanya dulu saya pernah naksir berat kepadanya.


Lalu kenapa saya naksir? Kumis tebalnya itu lho, sangat menggoda dan bikin bergairah. Dan karena itu, saya pun jadi sering berkhayal tentangnya dalam beberapa waktu.


Akan tetapi perasaan itu tiba-tiba luntur begitu saja dalam benak saya. Bahkan ada masa, saya merasa biasa saja kalau ketemu dengannya.


Padahal dulu ketika saya masih merasa suka kepadanya, terkadang saya suka horny jika melihatnya. Bahkan sekedar melihat wajahnya sekalipun, meski hanya sepintas saja.


Balik lagi ke cerita pertemuan pada hari itu dengan Bang Maman


Meski pertemuan tersebut saya anggap sebagai hal yang biasa, namun ada yang mencuri perhatian saya pada saat itu. Ya pada saat itu, saya merasa pangling dengan tampilan wajah Bang Maman yang tanpa kumis selembar pun.


Melihat pemandangan itu, ntah kenapa saya jadi merasa suka sekali. Soalnya Bang Maman jadi kelihatan seperti lebih fresh dan ganteng. Dan menurut saya ini momen langka yang saya temui terhadap dia.


Awalnya perasaan suka itu hanya angin lalu saja. Namun belakangan ntah kenapa wajahnya dia yang klimis itu, sering terngiang-ngiang di fikiran saya. Dan sejurus kemudian, saya pun jadi merasa tergoda dengan tampilan barunya tersebut.


Selanjutnya saya pun seperti benar-benar jatuh cinta dengan penampilannya Bang Maman tersebut setelah itu. Dan jujur itu membuat saya pada akhirnya seperti ingin berkhayal tentangnya.


Apalagi belakangan saya juga ceritanya dapat tugas di rumahnya. Dan itu membuat kesempatan saya buat melihat sosoknya jadi makin sering. Terutama sekali melihat wajah klimisnya, yang pada saat itu tengah menggoda hati dan fikiran saya.


Dan akhirnya gara-gara itu, saya pun jadi sering berkhayal tentangnya. Soalnya suka nggak tahan kalau sudah lihat wajah klimisnya dia. Asli! Gairah saya sering tiba-tiba memuncak kalau sudah dalam keadaan seperti itu.


Apalagi kalau kebetulan tampilan rambutnya rapih banget alias baru habis dipotong. Beuh, gairah saya sudah nggak bisa ditahan-tahan lagi. Dan rasanya pengen saat itu juga saya mengkhayal tentang dirinya, sambil membayangkan hal-hal yang indah bersamanya.


Perasaan saya semakin menjadi-jadi, manakala belakangan tampilan fisiknya makin berisi. Tepatnya tatkala saya melihat perutnya makin buncit dan dadanya kelihatan agak montok. Suerr deh! Saya jadi semakin naksir berat sama Bang Maman. Soalnya dia jadi kelihatan gagah banget.


Tapi biarpun begitu, tetap sih yang paling saya demen darinya adalah bagian yang bibir atasnya itu, yang sering bersih tanpa kumis. Jujur lho! Kalau sudah lihat bagian ininya, apalagi kalau sekalian bisa lihat perut buncit dan dadanya yang rada montok, hasrat saya ingin berkhayal tentangnya langsung tumbuh. Soalnya gairah saya langsung naik ke ubun-ubun kalau sudah lihat dia begitu.


Oh ya terkait pesona bibir atasnya itu, saya bahkan ada masa merasa iri sama anaknya. Soalnya ketika itu sering lihat Bang Maman mencium atau mengecup bibir anaknya, yang kebetulan masih balita.


Kenapa saya sampai merasa iri? Karena kalau lihat moment itu, saya jadi merasa kepengen juga. Suerr lho..! Saya bahkan sampai mengkhayal; "Ah andai saya bisa menjelma jadi anaknya, mungkin saya yang akan sering dapat ciuman atau kecupan dari bapaknya".


Tapi memang pada akhirnya saya cuma bisa berandai-andai saja. Dan moment ciuman Bang Maman pada anaknya itu, hanya sebatas jadi tontonan saja buat saya pada saat itu.


Namun demikin ntah kenapa saya suka sekali dengan moment itu. Dan setiap kali moment itu datang, saya seperti enggan melewatinya. Bahkan mata ini, serasa enggan berkedip jika pas anaknya itu mendapatkan kecupan dari bapaknya alias Bang Maman.


Yang apes bagi saya, moment itu sering terjadi dalam waktu yang lama. Dan karena saya sering melihatnya, maka perasaan iri itu pun sering membuncah jika moment itu datang di depan mata saya. Pada akhirnya untuk mengobati perasaan iri saya itu, maka saya pun tak lama langsung berkhayal tentangnya. Soalnya gairah saya langsung memuncak kalau tiap lihat moment tersebut.


Sekarang anaknya sudah besar dan sudah tentu sudah nggak pernah mendapatkan ciuman lagi dari bapaknya. Tapi jujur lho! Saya kadang kangen dengan moment itu. Soalnya senang saja melihatnya.


Saya juga sekarang masih mendapatkan tugas di rumahnya. Dan ini sudah berjalan hampir 10 tahun. Tapi biarpun begitu, pesona Bang Maman nggak pernah surut di mata saya. Apalagi sekarang tampilannya makin menggoda kalau menurut saya.


So karena itu, dia pun masih sering jadi teman fantasi saya sampai dengan detik ini. Soalnya hati saya nggak bisa dibohongi; kalau sosok dia benar-benar bikin saya jatuh cinta. Terutama sekali kalau sudah lihat bagian bibrinya yang atas, perut buncitnya dan juga dadanya yang montok.


Tapi mungkin perasaan saya ini nggak akan ada, jika dulu dia nggak mengubah penampilannya. Dari yang tadinya berkumis tebal, jadi sering tampil klimis tanpa kumis. Dan jujur, hal inilah yang menjadi cikal bakal hasrat saya terhadapnya muncul kembali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perubahan Itu Telah Membuatku Jatuh Cinta Padanya

Love Forever

Seandainya Aku Bisa Menjelma Jadi Anaknya

Sejenak Bersama Pak RT (bag. 3)

Sungguh, Rasa Cintaku Ini Sehangat Gorenganmu Mas! (bag. 3)

Please! Buka Dong Maskermu Pakdhe

Kisah Cinta 3 Malam

Kangen (Seperti Dulu)

Tetanggaku, Idolaku

Bolehkah Aku Ikut Membantumu Cukuran Bang?