Sejenak Bersama Pak RT (bag. 2)
Jujur aku seperti tak bisa menolak keinginannya untuk meminta berhubungan intim denganku pada pagi itu. Bukan semata-mata karena aku merasa rasa rinduku yang menggebu kepadanya. Pun bukan pula alasannya karena aku ingin menjadi seorang isteri yang selalu patuh atas perintah suami..
Akan tetapi ini juga atas dasar rasa cinta dan sayangku yang begitu besar kepadanya. So anggap saja ini sebagai bentuk pengorbananku untuknya. Dan aku iklhlas dalam menjalani dan melakukannya. Sebab aku juga selalu menikmatinya. Sangat-sangat menikmati sekali, di setiap kali kami melakukan aktivitas itu..
Aku tidak peduli dengan berapa pun usianya sekarang. Pun aku tak peduli dengan sosoknya yang sudah menua nan sepuh. Bahkan rambut dan kumisnya yang sebenarnya telah agak memutih, juga tak membuat hasrat dan perasaanku surut..
*****
Dan seperti itu juga yang kami rasakan pada kencan kami pagi itu, yang kami lalui dengan penuh suka cita dan rasa yang menggebu-gebu. Dimulai dengan pemanasan dimana dia pertama-tama mencumbu bibirku dengan penuh nafsu. Sejurus dengan itu, kubalas dan kusambut dengan melumat bibir dan kumisnya juga dengan penuh nafsu..
"Ah betapa nikmatnya dunia ini" lirihku pada saat itu..
Selanjutnya dia kemudian mempreteli pakaianku satu persatu, hingga sampai tak bersisa di tubuhku. Pun begitu juga Pak Sauri yang kemudian juga melepaskan semua baju yang dikenakan di badannya, hingga akhirnya kami berdua benar-benar telanjang bulat di atas ranjang..
Step berikutnya dari permainan kami adalah dia mencumbui bagian tubuhku yang lain seperti dadaku, payudaraku, perutku hinga kedua pahaku dengan bibirnya yang berkumis itu. Lalu dalam pada itu akupun kemudian merasa kegelian yang teramat sangat, dengan apa yang dilakukannya itu..
Meski demikian, aku benar-benar sangat menikmati. Bahkan moment inilah yang paling kusukai ketika kami saling bercinta. Bukan hanya aku, tapi dia juga sangat-sangat menyukai sekali adegan ini, dan memang rutin dilakukan jika kami sedang mau ML..
Saking menikmatinya, bahkan aku kadang sering orgasme duluan sebelum kami benar-benar mencapai puncaknya permainan kami. Soalnya dia melakukan itu lama sekali. Pun demikian halnya yang terjadi pada permainan kami pagi itu..
"Pak, ayo dong cepet dimasukkan pen*snya. Neng udah nggak tahan nih!" pintaku pada saat itu ke Pak Sauri..
"Bentar ya neng!" jawab suamiku sambil lalu kemudian ia memasukkan kemaluannya ke vagin*ku. Selanjutnya kami berdua pun benar-benar hanyut dalam puncak permainan kencan kami pada pagi itu..
Permainan kami baru berakhir, tatkala dia memuntahkan air maninya dari batang peni*nya, ke dalam lubang vagin*ku. Ah betapa syahdunya kencan kami di pagi itu. Dan kami berdua benar-benar sangat menikmatinya. Pun kami juga merasa puas atas apa yang telah kami lakukan pada saat itu..
Tapi memang sejatinya kami selalu klimaks dalam setiap mengarungi permainan cinta kami. Karena diantara kami, sama-sama saling memberikan apa yang kami mau dan apa yang kami inginkan..
Setelah selesai, kami berdua kemudian terkulai lemas di tempat tidur dalam beberapa saat, dengan posisi masih dalam keadaan sama-sama bugil. Dalam pada itu, kami pun saling menghela nafas panjang, sebagai pertanda kami berdua sama-sama merasa capek..
*****
"Pak! Neng sayang dan cinta banget sama bapak" ucap aku ke Pak Sauri yang sambil merebahkan kepalaku di atas dadanya, pasca sesaat kami melakukan kencan di pagi itu..
"Bapak juga sayang dan cinta sama kamu neng" jawab Pak Sauri sambil mengelus-elus kepalaku, yang pada saat itu posisinya masih terkulai lemas di tempat tidur dengan hanya memakai celana dalam doang..
"Atuh kalau sayang dan cinta mah, ke sininya jangan seminggu sekali. Kalau bisa setiap hari. Ya kalau nggak, minimal 2x dalam seminggulah. Soalnya biar neng lebih sering merasakan sentuhan kasih sayang dari bapak seperti ini"..
"Atuh neng! Kan bapak teh di rumah selain ngurus keluarga (dari isteri tua), juga bapak harus ngurus warga bapak sendiri. Kan kamu tahu sendiri, bapak teh Ketua RT di sana" jawab Pak Sauri sembari dia kembali mengelus-elus kepalaku dengan penuh kasih sayang dan cinta..
"Ah bapak mah gitu deh!!!" aku kemudian membalasnya dengan merajuk..
"Kamu harus ngerti dong posisi bapak. Bapak nggak bisa meninggalkan tanggung jawab bapak begitu saja di sana" jawab kembali Pak Sauri..
"Ayolah, kamu jangan manja gitu. Kan dari awal kita nikah juga, kamu sudah tahu kondisi bapak. Dan kamu sudah siap menerima konswekuensinya" kali ini Pak Sauri yang merajuk, sembari dia kemudian mencium keningku dengan penuh mesra..
"Iya deh, neng ngerti sekarang" jawab aku yang seolah sudah faham dengan bujuk rayu Pak Sauri tersebut..
"Nah gitu dong! Baru itu namanya isteri bapak yang cantik" puji Pak Sauri atas ucapan terakhirku itu, sambil dia kemudian mencium bibirku dengan penuh kelembutan..
"Ih bapak, bikin neng jadi merasa tersanjung aja" jawab aku atas pujian suamiku tersebut..
Mendengar jawabanku itu, Pak Sauri hanya tertawa kecil. Selanjunya dia kemudian memejamkan mata dan seperti hendak tertidur..
"Pak!" sahut aku kepadanya, sembari aku berbaring manja di atas dadanya..
"Ya" jawab Pak Sauri..
"Bapak ngantuk?" tanya aku kemudian..
"Iya neng. Bapak tidur dulu ya sebentar" jawab dia kemudian sambil dia menghalaukan kepalaku dari atas badannya..
"Iya pak, bapak tidur aja kalau memang bapak ngantuk dan capek" jawab aku sambil memandang wajahnya yang memang terlihat sekali penuh dengan lelah dan pucat..
Selanjutnya dia kemudian tertidur dalam beberapa saat. Sementara aku sendiri masih belum beranjak dari tempat tidur. karena masih merasa capek juga..
Akan tetapi lama-kelamaan aku merasa agak ngantuk juga. Oleh karena itu aku pun kemudian mencoba memejamkan mata untuk tidur sejenak. Dan akhirnya aku pun tidur bersama suamiku di pagi itu di kamarku, dengan posisi di samping kirinya dia..
Aku putuskan buat tidur juga selain karena capek, bethe karena nggak ada kegiatan pasca kencan itu plus suamiku tertidur lagi, juga karena kebetulan jam berangkat kerjaku masih agak lama. So apa salahnya waktu yang ada kupakai buat istirahat sebentar..
Komentar
Posting Komentar